Sosialisasi Idul Adha dan Kurban

Pengurus takmir masjid pondok pesantren subulul huda persen mengadakan pertemuan dalam rangka membahas panitia pelaksanaan idul adha dan korban. Dalam sambutanya pengasuh pesantren subulul Huda KH Romli menyatakan bahwa tahun ini ada perbedaan dalam pelaksanaan hari raya idul adha, dimana Muhamadiyah menetapkan idul adha jatuh pada hari sabtu 9 juli 2022. Sementara pemerintah dan Nu menetapkan idul adha jatuh pada hari Ahad 10 juli 2022

“Tapi mudah-mudahan perbedaan itu tidak lantasa menjadikan hubungan silaturrahmi dengan faham lain pudar” Apalagi tahun ini virus hewan PMR sudah masuk ke Banyuwangi, ini harus kita waspadai dan jaga betul” Sebab hewan ini milik orang  banyak hasil dari arisan, kalau tidak dikelola dengan baik kuatir kena virus sebelum pelaksanaan”. Begitu salah satu arahanya. Lalu di akhir sambutannya beliau memberikan nasihat kepada calon panitia yang malam itu akan dipilih agar supaya menjaga kebersamaan,solid dan bersikap adil, teliti dan kehati-hatian, jangan sampai ada sediktpun masyarakat sekitar yang tidak kebagian daging hewan korban.

Setelah sambutan pengasuh pesantren, lalu acara dilanjutkan dengan pengundian arisan kurban perdana setelah tahab satu habis masa pengocokannya. Arisan korban di masjid sini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat yang ingin korban tapi belum mampu untuk melaksanakannya karena terkendala biaya.

Dengan adanya arisan korban masyarakat sedikit terbantu untuk berkorban karena ditanggung bersama-sama.  Hal inilah yang kemudian menjadikan kegiatan ini dilirik oleh desa-desa lain. Sebab sejarah telah membuktikan bahwa tradisi kebersamaan dalam pengelolaan hewan korban se desa belum pernah ada atau ada tapi tidak se kompak yang ada di persen dan sekitarnya.

Untuk arisan perdana tahap ke dua tahun ini memiliki jumlah peserta yang lebih banyak daripada arisan tahap pertama yang masanya habis tahun lalu. Banyaknya yang ikut  arisan ini memudahkan panitia mengelola hewan yang akan dijadikan korban. Diantaranya tahun perdana ini dari pengelolaan uang arisan sudah mampu untuk beli dua ekor sapi. 

jadi total hewan korban yang masuk ke panitia jumlahnya ada sekitar 14 hewan, diantaranya 5 ekor sapi dan 9 ekor domba. Mudah-mudahan ini terus bertambah sehingga panitia bisa memaksimalkan penyaluran daging bagi masyakarat khususnya dusun persen dan sekitarnya.