Pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid Subulul Huda kemarin diikuti oleh ratusan jamaah baik dari santri maupun masyarakat sekitar. Berbeda dengan Sholat Idul Fitri yang lebih banyak karena masyarakat pada mudik ke kampung halaman. Namun pelaksanaan sholat Idul Adha kemarin tetap meriah. Bertindak sebagai Imam dan Khotib langsung Pengasuh Pondok Pesantren Subulul Huda KH Agus Romli, Lc. Pengisian pos Khotib yang biasanya dalam sholat hari raya diisi oleh Kiyai Amien Thohari, pada Idul Adha kali ini absen karena beliau sedang mengisi Khotbah pada Instansi Pemerintahan.
Dalam pemaparan khutbahnya Gus Romli beliau akrab disapa menyampaikan bahwa berkorban adalah bentuk rangkaian ibadah yang perlu dipupuk karena merupakan pembelajaran seseorang ikhlas dalam beramal. Hal ini senada dengan cerita sejarah tentang Ibrahim menyembelih Ismail. Bukti bahwa Ibrahim ikhlas mengorbankan kendati itu anaknya sendiri.
Lalu beliau juga menyampaikan bahwa Idul Adha di sebut juga Hari Raya haji. Karena bertepatan dengan puncak Ibadah Haji. Sehingga beliau menjelaskan haji tidak serta merta dilakukan orang berduit. Banyak orang berduit namun tidak bisa menjalankan Ibadah Haji. Justru orang miskin pun kalau diniatkan dengan tulus bisa berangkat Haji. Dari ini menurut khutbahnya Gus Romli bahwa seseorang dalam beribadah perlu adanya niatan ikhlas. Baik berkorban maupun berhaji harus diniati rasa ikhlas yang tulus tanpa ingin mendapatkan sanjungan orang lain atau karena status sosialnya semakin tinggi.
Sembelih 4 Sapi dan 37 Kambing
Setelah pelaksanaan sholat Idul Adha, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan daging kurban. Tahun ini PP Subulul Huda menyembelih daging korban sebanyak 4 Sapi dan 37 Kambing. Mengalami peningkatan dari tahun lalu. Dengan banyaknya hewan yang dikorbankan di Pesantren Subulul Huda memudahkan panitia korban untuk mentasyarufkan -membagikan- daging korban ke masyarakat dusun persen.
Ada sekitar 400 KK se dusun Persen mendapatkan daging seberat 2 kg/keluarga. Menurut salahsatu panitia bahwa daging korban yang diberikan ke masyarakat tahun ini mengalami kenaikan bobot korban karena tahun ini hewan yang dikorbankan bertambah banyak. “Saat ini ada penambahan jumlah daging, dan jumlah KK, sehingga daging yang diberikan agak sedikit pantas dari tahun-tahun sebelumnya’ Tutur Pak Supri dalam omongan kepada SUHU -subulul huda- Media.