Tahun ini pendidikan formal yang ada di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Subulul Huda (YPPSH) Persen kembali menyelenggarakan haflah tasyakkur bersama yang diikuti oleh TK, MI, MTs dimana tahun sebelumnya juga menyelenggarakan perpisahan bersama.
Perubahan format ini sebagai inovasi baru YYPSH dari tahun sebelum pandemi hanya diselenggarakan haflah tasyakkur bersama dua tahun sekali. Hal ini untuk menjaga pendidikan yang ada di YYPSH tetap solid dan berkembang seiring perubahan zaman.
Kendati demikian ada hal baru penyelenggaraan acara tersebut yaitu totalitas penampilan seni dan kreasi siswa. Dari beberapa rentetan acara hampir didominasi oleh penampilan kreasi siswa. Menurut salahsatu panitia perpisah bersama bapak Supriyanto bahwa penampilan tersebut untuk membuktikan pendidikan kita tidak kalah dengan yang lain. ” kita tunjukkan ke masyarakat, kalau kita punya ekstrakuriler yang sepadan dengan lembaga yang lain, bahkan lebih komplit”. Timpal beliau yang juga menjabat sebagai kepala sekolah MI Silahul Muslimin sekaligus ketua Ma’arif Tegaldlimo.
Acara yang berlangsung di halaman MTs Silahul Muslimin berlangsung meriah. Diawali dengan kirab dari halaman Pesantren Subulul Huda yang terdiri dari beberapa penampilan, calon wisudawan/wati dan diiringi drumband Mts, MI dan TK cukup menarik perhatian. Hal ini karena baru pertama kali juga pra acara tersebut dilaksanakan.
menginjak acara dimulai dengan prosesi wisuda lalu beberapa sambulan perwakilan dari wali siswa dan sambutan perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Subulul Huda (YPPSH). Dalam sambutannya KH Agus Romli, Lc menekankan pentingnya pendidikan yang berkarakter ahlusunnah waljamaah dan mengedepankan akhlaqul karimah. “Mencari pendidikan itu yang dicari selain kualitas juga barokahnya. Saat ini orang tua sudah melupakan yang namanya barokah” Tutur beliau.
Beliau juga berharap agar anaka-anaknya melanjutkan pendidikan di lingkungan YYPSH, sebab pesantren ini sudah koplit pendidikannya mulai dari TK, MI, MTs dan Aliyah. “ngurip-nguripi pendidikan neng deso dewe, kui podo karo melu berjuang”. mengakhiri sambutan selaku pengasuh pondok pesantren Subulul Huda.