Pertemua Alumni dan Haul di Bacem Madiun Dihadiri Dzurriyah Pesantren

Pertemau Alumni dan Haul Pendiri Pondok Pesantren Subulul Huda Persen KH Khozin yang dilaksanakan kemarin tanggal 21 Januari 2024 di Desa Bacem, Madiun dihadiri seluruh Dzurriyah Bani Khozin. Diantaranya Pengasuh Pesantren KH Agus Romli, Lc, Ketua Yayasan KH Agus Izuddin Muslih dan Ketua Dewan Penasihat Pesantren KH Amin Thohari.

Dengan menggunakan armada Bus rombongan  Dzurriah Bani Khozin dan beberapa pengurus pesantren sebanyak 50 orang tiba di Madiun pukul 06.15 pagi dan transit sebentar di rumahnya Pak Puji untuk sekedar break coffoe dan mandi atau ganti pakaian. Dan kemudian dilanjutkan ke tempat acara di komplek Pendiri Pesantren yang dulu masa kecilnya diasah dan diasuh oleh KH Adnan seorang waliyullah.

Sekedar informasi bahwa acara pertemuan Reoni dan Haul Pendiri Pesantren diselenggerakan rutin setiap satu tahun sekali dengan tempat yang berbeda-bedar. Kegiatan yang saat ini terfasilitasi mencangkup provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah menurut musyawarah 10 tahun lalu bahwa kegiatan seperti ini setiap satu tahun sekali berpindah-pindah tempat sesuai hasil musyarah dan untuk tahun ketiga bertempat di induk alias pesantren Subulul Huda Persen Banyuwangi

Dalam acara kemarin hadir seluruh pengurus alumni area Jatim dan Jateng dan beberapa alumni lintas generasi. Pengasuh Pesantren dalam sambutannya menekankan pentingnya peran alumni untuk masyarakat dan Islam. “Alumni harus punya peran ditengah-tengah masyarakat supaya bisa ikut berjuang likalimatillah” Selain itu Gus Romli begitu akrab disapa juga menekankan peran alumni untuk kemajuan pesantren Subulul Huda Persen. ” Tapi jangan lupa pula bahwa alumni juga harus ikut ngurip-nguripi pesantrennya dengan turut berjuang mensyiarkan pondok kepada keluarga dan masayarakat”.

Sebelum menutup sambutannya beliau juga berpesan agar alumni ikut mengisi santri di pesantren, agar kegiatan alumnian seperti ini tetap berlajan hingga kelak. ” Kalau alumni tidak bisa membawa santri mondok ke Persen, lalu siapa yang akan melanjutkan kegiatan alumnian seperti ini. Pasti tidak akan ada lagi. Apalagi panjenengan-panjenengan juga tidak akan hidup selamanya”